Salam sejahtera.
Pada cuti semester yang lepas, saya dan keluarga telah mennghadiri majlis perkahwinan mak cik Amanda di Labuan. Mak cik Amanda berkahwin dengan Chin Yuen Nen, seorang pemuda berbangsa Cina yang menetap di Korea. Di sana saya telah bertemu dan bersembang dengan sepupu saya yang baru berusia lima tahun iaitu Dania. Dania seorang yang sangat petah bercakap. Dia sentiasa bertanya tentang hal-hal yang agak sukar untuk dijawab. Ketika pemberkatan kahwin sedang dijalankan, Dania bertanya;
" Kakak, I love you dalam bahasa Cina apa?"
" Wo ai ni "
" Kalau Korea? "
" Sarang Heyo "
" Kalau Dusun? "
" Oupus oku dika "
" Kalau........."
Perbualan tersebut berterusan sehingga saya tidak lagi mampu menjawab. Sekembalinya dari sana, saya terus mencari ayat 'saya sayangkan awak' dalam pelbagai bahasa.
English - I love you
Afrikaans - Ek Fhet jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibek
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Обичам те
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creole - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - ich liebe dich
Greek - S'agapau
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Ai#eru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe
Mengetahui ayat-ayat yang kerap kita gunakan dalam pelbagai bahasa merupakan satu kelebihan.
Sekian.
Sunday, 5 May 2013
m-7(4): Bahasa basahan..
Salam sejahtera.
Bahasa basahan merupakan bahasa pertuturan harian dalam konteks tidak rasmi. Bahasa ini dibezakan daripada bahasa baku melalui tiga aspek iaitu;
Bahasa basahan merupakan bahasa pertuturan harian dalam konteks tidak rasmi. Bahasa ini dibezakan daripada bahasa baku melalui tiga aspek iaitu;
- Perbezaan kata untuk maksud yang sama
- Bentuk kependekkan
- Perubahan bunyi
PERBEZAAN KATA UNTUK MAKSUD YANG SAMA
contoh:
- mengapa - kenapa
- bagaimana - macam mana
- sedang - tengah
BENTUK KEPENDEKKAN
contoh:
- hendak - nak
- tidak - tak
- sudah - dah
PERUBAHAN BUNYI
contoh:
- ambil - ambik
- kecil - kecik
- pula - pulak
Bahasa ini tidak mementingkan unsur tatabahasa sebaliknya mengutamakan kefahaman antara penutur dan pendengar. Oleh itu, bahasa ini tidak digunakan dalam perbualan rasmi ataupun tulisan.
Sekian.
Saturday, 4 May 2013
m-7(3): Percampuran kod dalam lagu Melayu.
Salam sejahtera.
Pada kali ini, saya ingin menyentuh tentang percampuran kod dalam lirik lagu Melayu. Isu ini sudah lama berlaku di Malaysia. Percampuran kod berlaku apabila seorang yang mengetahui lebih dari satu bahasa bertutur dengan mencampuradukkan bahasa-bahasa tersebut. Selain daripada percampuran kod dalam pertuturan, isu ini juga berlaku dalam lirik-lirik lagu Melayu.
Pada kali ini, saya ingin menyentuh tentang percampuran kod dalam lirik lagu Melayu. Isu ini sudah lama berlaku di Malaysia. Percampuran kod berlaku apabila seorang yang mengetahui lebih dari satu bahasa bertutur dengan mencampuradukkan bahasa-bahasa tersebut. Selain daripada percampuran kod dalam pertuturan, isu ini juga berlaku dalam lirik-lirik lagu Melayu.
Tajuk Lagu : Kantoi
Artis : Zee Avi
Semalam I
call you, you tak answer
You kata you keluar pergi dinner
You kata you keluar dengan kawan you
But when I called Tommy he said it wasn’t true
You kata you keluar pergi dinner
You kata you keluar dengan kawan you
But when I called Tommy he said it wasn’t true
So I drove my car pergi Damansara
Tommy kata maybe you tengok bola
Tapi bila I sampai… you, you tak ada
Lagi la I jadi gila
Tommy kata maybe you tengok bola
Tapi bila I sampai… you, you tak ada
Lagi la I jadi gila
So I called and called sampai you answer
You kata sorry sayang tadi tak dengar
My phone was on silent, I was at the gym
Tapi latar belakang suara perempuan lain
You kata sorry sayang tadi tak dengar
My phone was on silent, I was at the gym
Tapi latar belakang suara perempuan lain
Sudahlah sayang, I
don’t believe you
I’ve always known that your words were never true
Why am I with you?
I pun tak tahu
No wonder la my friends pun tak suka you
I’ve always known that your words were never true
Why am I with you?
I pun tak tahu
No wonder la my friends pun tak suka you
So I guess that’s the end of our story
Akhir kata she accepted his apology
Tapi last-last kita dapat tahu she was cheating too
With her ex boyfriend’s best friend, Tommy
Berdasarkan contoh lagu di atas, dapat dilihat terlalu banyak percampuran kod yang berlaku. Percampuran kod ini akan menyebabkan kecelaruan dalam penguasan bahasa Melayu yang betul oleh generasi akan datang. Ini kerana generasi sebelumnya sudah menggunakan bahasa yang salah dalam pertuturan mahupun secara bertulis. Oleh itu, kita seharusnya mengamalkan penggunaan bahasa yang betul bermula sekarang.
Sekian.
Akhir kata she accepted his apology
Tapi last-last kita dapat tahu she was cheating too
With her ex boyfriend’s best friend, Tommy
Berdasarkan contoh lagu di atas, dapat dilihat terlalu banyak percampuran kod yang berlaku. Percampuran kod ini akan menyebabkan kecelaruan dalam penguasan bahasa Melayu yang betul oleh generasi akan datang. Ini kerana generasi sebelumnya sudah menggunakan bahasa yang salah dalam pertuturan mahupun secara bertulis. Oleh itu, kita seharusnya mengamalkan penggunaan bahasa yang betul bermula sekarang.
Sekian.
Friday, 3 May 2013
m-7(2): Panggilan hormat yang sesuai..
Shallom dan salam sejahtera.
Pada kali ini saya ingin mengetengahkan isu penggunaan gelaran bagi individu-individu yang berkepentingan dan orang kenamaan.
Panggilan hormat yang sesuai hendaklah digunakan terhadap orang-orang kenamaan sebagai tanda penghormatan kepada kedudukan mereka. Amat mustahak bagi seorang individu terutamanya pengacara majlis bagi mengetahui dan menggunakan panggilan hormat dan gelaran yang betul mengikut protokol dalam sesuatu majlis yang dikendalikan.
Adalah amat penting bagi kita untuk mengetahui gelaran-gelaran ini agar kita dapat menunjukkan rasa hormat pada individu yang sepatutnya. Selain itu, pengetahuan yang betul juga dapat menunjukkan kebitaraan kita sebagai individu yang berpendidikan dan berwawasan.
Sekian.
Pada kali ini saya ingin mengetengahkan isu penggunaan gelaran bagi individu-individu yang berkepentingan dan orang kenamaan.
Panggilan hormat yang sesuai hendaklah digunakan terhadap orang-orang kenamaan sebagai tanda penghormatan kepada kedudukan mereka. Amat mustahak bagi seorang individu terutamanya pengacara majlis bagi mengetahui dan menggunakan panggilan hormat dan gelaran yang betul mengikut protokol dalam sesuatu majlis yang dikendalikan.
(a) Yang di-Pertuan Agong - Seri Paduka Baginda
(b) Raja Permaisuri Agong - Seri Paduka Baginda
(c) Raja Perlis - DYMM Tuanku
(d) Sultan Kedah - Ke Bawah DYMM Al-Sultan
(e) Sultanah Kedah - Ke Bawah DYMM Tuanku
(f) Sultan Selangor - DYMM Sultan
(g) Tengku Ampuan Selangor - DYMM Tengku Ampuan
(h) Yang Dipertuan Besar - DYMM Tuanku Negeri Sembilan
(i) Tunku Ampuan - DYMM Tuanku Negeri Sembilan
(j) Sultan Pahang - Ke Bawah DYMM Sultan
(k) Sultanah Pahang - DYMM Sultanah
(l) Sultan Terengganu - DYMM Sultan
(m) Tengku Ampuan Besar - DYMM Tengku Ampuan Terengganu
(n) Al-Sultan Kelantan - Ke Bawah DYMM Tuanku
(o) Raja Perempuan Kelantan - DYMM Tengku
(p) Sultan Johor - DYMM Baginda Sultan
(q) Sultanah Johor - DYMM Baginda Sultanah
(r) Paduka Seri Sultan Perak - DYMM Paduka Seri Sultan
(s) Raja Permaisuri Perak - DYMM Raja Permaisuri Darul
Ridzuan
(t) Yang Di-Pertua Negeri Melaka, Sarawak, Sabah dan Pulau
Pinang - Tuan Yang Terutama
(u) Isteri Yang Di-Pertua Melaka, Sarawak, Sabah dan Pulau
Pinang - Yang Amat Berbahagia
Panggilan hormat bagi orang-orang kenamaan yang lain ialah:
(a) Perdana Menteri - Yang Amat Berhormat
(b) Isteri Perdana Menteri - Yang Amat Berbahagia
(c) Timbalan Perdana Menteri - Yang Amat Berhormat
(d) Isteri Timbalan Perdana Menteri - Yang Amat Berbahagia
(e) Menteri Besar/Ketua Menteri - Yang Amat Berhormat
(f) Isteri Menteri Besar/Ketua Menteri - Yang Amat
Berbahagia
(g) Menteri, Timbalan Menteri - Yang Berhormat
(h) Isteri Menteri dan Timbalan - Yang Berbahagia
(i) Tun/isteri - Yang Amat Berbahagia
(j) Tan Sri/isteri - Yang Berbahagia
(k) Datuk selain negeri Johor - Yang Berbahagia
(l) Dato' dari negeri Johor - Yang Berhormat
(m) Raja/Tengku - Yang Mulia
(n) Isteri Raja/Tengku - Yang Berbahagia
(o) Panglima Angkatan Tentera/isteri - Yang Berbahagia
(p) Ketua Polis Negara/isteri Yang Berbahagia
(q) Ketua Hakim Negara - Yang Amat Arif
(r) Isteri Ketua Hakim Negara - Yang Amat Berbahagia
(s) Hakim Besar - Yang Arif
(t) Isteri Hakim Besar - Yang Berbahagia
(u) Hakim Mahkamah Agong/Tinggi - Yang Arif
(v) Isteri Hakim Mahkamah Agong/Tinggi - Yang Berbahagia
(w) Peguam Negara/isteri - Yang Berbahagia
(x) Ketua Pengarah Perkhidmatan Awam/isteri - Yang
Berbahagia
(y) Ketua-Ketua Setiausaha Kementerian dan Ketua-Ketua
Jabatan Peringkat Persekutuan/isteri - Yang Berbahagia
(z) Ketua-Ketua Jabatan Negeri - Yang Berusaha/Yang
Berbahagia
m-7(1): Bahasa Sabah?? Bahasa Indonesia??
Shallom dan salam sejahtera.
Entri pada kali ini berkaitan dengan bahasa Sabah yang dikatakan sama dengan bahasa Indonesia. Orang Sabah yang tinggal di semenanjung tentunya amat menyedari tentang hal ini. Masyarakat dari semenanjung yang mengajuk cara orang Sabah bercakap selalunya menggunakan bahasa Indonesia.
Ketika saya dan rakan-rakan dari Sabah menaiki teksi ke gereja pada hari Ahad yang lepas, pemandu tersebut cuba mengajuk bahasa Sabah (dia menyedari bahawa kami adalah orang Sabah kerana kami berbual dalam bahasa Sabah).
Ceritanya bermula begini; saya dan rakan-rakan (4 orang) telah terlewat untuk ke gereja. Oleh itu, kami telah membuat keputusan untuk menaiki teksi sahaja. Namun, oleh kerana kami berlima dan had muatan untuk sebuah teksi hanyalah 4 orang, maka kami pun memberanikan diri bertanya kepada seorang pak cik untuk lebih muatan.
" Pak cik, boleh tak kami berlima naik?"
" Kalau malam, pak cik masih berani bawa penuh. Tapi siang-siang, kalau dilihat sama pak polisi bisa ditangkap kita ".
"Oh, tak apalah pak cik. Kami tunggu teksi lain lagi".
Kami saling berpandangan dan hanya mampu tersenyum mendengar kata-kata pak cik itu. Dalam ayat bahasa Sabah, penggunaan yang betul adalah;
" Kalau polis nampak, nanti kita kena tangkap".
Kata 'pak polisi' dan 'bisa' adalah kata bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan imbuhan di- juga adalah jarang dalam bahasa Sabah. Oleh itu, adalah perlu untuk membezakan antara bahasa Sabah dan bahasa Indonesia bagi mengelakkan salah faham dan rasa tidak kurang senang dalam kalangan rakyat Sabah yang dianggap warganegara Indonesia.
Sekian.
Entri pada kali ini berkaitan dengan bahasa Sabah yang dikatakan sama dengan bahasa Indonesia. Orang Sabah yang tinggal di semenanjung tentunya amat menyedari tentang hal ini. Masyarakat dari semenanjung yang mengajuk cara orang Sabah bercakap selalunya menggunakan bahasa Indonesia.
Ketika saya dan rakan-rakan dari Sabah menaiki teksi ke gereja pada hari Ahad yang lepas, pemandu tersebut cuba mengajuk bahasa Sabah (dia menyedari bahawa kami adalah orang Sabah kerana kami berbual dalam bahasa Sabah).
Ceritanya bermula begini; saya dan rakan-rakan (4 orang) telah terlewat untuk ke gereja. Oleh itu, kami telah membuat keputusan untuk menaiki teksi sahaja. Namun, oleh kerana kami berlima dan had muatan untuk sebuah teksi hanyalah 4 orang, maka kami pun memberanikan diri bertanya kepada seorang pak cik untuk lebih muatan.
" Pak cik, boleh tak kami berlima naik?"
" Kalau malam, pak cik masih berani bawa penuh. Tapi siang-siang, kalau dilihat sama pak polisi bisa ditangkap kita ".
"Oh, tak apalah pak cik. Kami tunggu teksi lain lagi".
Kami saling berpandangan dan hanya mampu tersenyum mendengar kata-kata pak cik itu. Dalam ayat bahasa Sabah, penggunaan yang betul adalah;
" Kalau polis nampak, nanti kita kena tangkap".
Kata 'pak polisi' dan 'bisa' adalah kata bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan imbuhan di- juga adalah jarang dalam bahasa Sabah. Oleh itu, adalah perlu untuk membezakan antara bahasa Sabah dan bahasa Indonesia bagi mengelakkan salah faham dan rasa tidak kurang senang dalam kalangan rakyat Sabah yang dianggap warganegara Indonesia.
Sekian.
Thursday, 2 May 2013
m-6(5): Amboi, menyindir nampak!
Salam sejahtera.
Entri pada kali ini adalah berkaitan dengan bahasa sindiran yang sering digunakan oleh masyarakat di negara kita. Masyarakat Malaysia sememangnya gemar menggunakan kata-kata sindiran terhadap sesuatu perkara yang tidak memuaskan hati mereka. Kata sindiran merupakan kata-kata yang diucapkan tidak terus kepada maksudnya. Contohnya ayat di bawah;
Ayat di atas seperti satu bentuk gurauan. Namun, sebenarnya ayat tersebut bertujuan untuk menyindir Bedah yang bersolek dengan tebal. Ayat sindiran ini lebih berlapik dan lembut didengar berbanding ayat yang menyatakan maksud sebenar seperti " Amboi Bedah. Tebalnya mekap awak. ". Walaubagaimanapun, ayat-ayat sindiran lebih sesuai digunakan ketika berbual atau menegur rakan-rakan yang rapat. Ini kerana orang lain mungin akan memendang serong dan menganggap bahawa kita tidak beradab jika digunakan tanpa mengambil kira situasi dan lawan bercakap.
Sekian.
Sekian.
Sekian.
Sekian.
Wednesday, 1 May 2013
m-6(4): Kalendar Kadazandusun...
Salam sejahtera.
Entri saya pada kali ini berkaitan dengan bahasa Dusun. Namun, saya tumpukan kepada kalendar dalam bahasa Kadazandusun. Tahun baru bagi bangsa Dusun bermula pada bulan Mei setiap tahun. Kalendar ini adalah berdasarkan kepada musim menanam padi iaitu bermula pada bulan Mei. Berikut merupakan bulan-bulan dalam bahasa Kadazandusun.
Kalendar Kadazandusun
Mei
|
Mikat
|
Jun
|
Lumahas
|
Julai
|
Madas
|
Ogos
|
Magus
|
September
|
Manom
|
Oktober
|
Gumas
|
November
|
Milau
|
Disember
|
Momuhau
|
Januari
|
Milatok
|
Februari
|
Mansak
|
Mac
|
Gomot
|
April
|
Ngiop
|
Ahad
|
Tiwang
|
Isnin
|
Tontolu
|
Selasa
|
Madsa
|
Rabu
|
Tadtaru
|
Khamis
|
Kurudu
|
Jumaat
|
Mirod
|
Sabtu
|
Kukuak
|
Pada masa kini, istilah-istilah ini sudah tidak digunakan lagi oleh golongan muda. Hanya segelintir sahaja golongan tua yang masih menggunakannya. Seharusnya, istilah-istilah ini perlu dikekalkan agar bahasa Kadazandusun tidak pupus. Istilah ini akan menjadi amat menarik bagi generasi akan datang.
Sekian.
m-6(3): kata 'sebarangan' atau 'sembarangan'??
Salam
sejahtera.
Entri pada
kali ini menyentuh tentang penggunaan kata sebarangan atau sembarangan dalam
perbualan seharian kita. Kata sebarangan dan sembarangan sering kali digunakan
dalam situasi saling berganti bagi menyatakan maksud tanpa usul periksa.
Perhatikan
ayat-ayat di bawah.
- Kamu
tidak harus membuat tuduhan sebarangan
sahaja.
- Kamu
tidak harus membuat tuduhan sembarangan
sahaja.
Kedua-dua
ayat di atas adalah betul dari segi binaan dan gramatis kerana kedua-duanya
mempunyai subjek dan predikat. Namun, adakah kedua-dua perkataan tersebut
membawa maksud yang sama atau boleh bertukar ganti? Jika kita merujuk kepada
Kamus Dewan edisi yang keempat dan beberapa buah kamus Bahasa Melayu,
sebenarnya kata sebarangan tidak ada.
Yang ada hanya kata sebarang (tanpa
imbuhan akhiran –an). Maksud kata sebarang
ialah biasa sahaja, tidak istimewa. Frasa “bukan sebarang” bermaksud bukan yang biasa sahaja.
- Dia
bukan sebarang pendekar yang
dapat dikalahkan.
Ayat ini
bermaksud orang itu bukan pendekar biasa, bukan calang-calang pendekar tetapi
pendekar yang luar biasa tentang kehandalan atau kegagahannya.
Kata
sembarangan pula merupakan kata sublema daripada kata masukan sembarang. Maksud
kata ini ialah apa sahaja, siapa sahaja,apa sahaja, dan asal sahaja.
- Maizatul
orang bersuku, berkaum kerabat bukan sebarang orang.
Kata
sembarangan bermaksud;
- Tidak
menentu
- Tidak
dengan usul periksa
- Tidak
memilih
Contoh ayat
yang betul;
- Kamu
tidak patut beranggapan sembarangan
seperti itu.
- Buku
ini diletakkannya sembarangan sahaja.
Kesimpulannya,
kita perlu mengetahui perkataa-perkataan yang betul dan relevan digunapakai
pada masa kini.
Sekian.
Tuesday, 30 April 2013
m-6(2): Bahasa SMS remaja sekarang...
Salam sejahtera.
Sistem pesanan ringkas (SMS)
merupakan medium penghubung yang menggunakan simbol, kod dan perkataan
singkatan yang dikatakan telah merosakkan penguasaan bahasa dalam kalangan
masyarakat. Hal ini kerana bahasa SMS bukan sahaja menggunakan perkataan singkatan
tetapi ia juga mempunyai unsur-unsur campuran antara bahasa Melayu, bahasa
Inggeris, dan bahasa daerah atau dialek.
Penggunaan bahasa SMS ini
digemari kerana pengirim maklumat dapat menyampaikan maklumat dengan cepat dan
mudah. Walaubagaimanapun, penggunaan SMS pada masa kini sudah tidak mendukung
fungsinya sebagai satu sistem pesanan yang ringkas. Ini kerana mereka telah
mengubahnya daripada maklumat dalam bentuk singkatan kepada sistem ejaan yang
tidak relevan dan tiada dalam sistem bahasa Melayu.
Contoh ayat:
' Hyew, awucks titew nuck knal ngn awucks niy. Boyeh ta? anganlew cmbng ngn itew niw.'
' Hyew, da mam kew..? Ey, sajew jew awk niw..'
Perhatikan
sistem ejaan yang digunakan;
Awak :
Awucks
Kita :
titew
Nak :
nuck
Boleh :
boyeh
Janganlah
: anganlew
Sombong
: cmbnd
Dengan
: ngn
Makan :
mam
Saja :
sajew
Oleh itu, sebagai golongan
remaja yang bakal menerajui pucuk pimpinan negara kita seharusnya mampu
mengekalkan penggunaan sistem bahasa yang betul dna mengelakkan penggunaan
sistem bahasa yang mampu mencemarkan sistem bahasa Melayu.
Sekian.
m-6(1): Gunakan 'bah' dengan betul..
Salam sejahtera.
Entri saya pada kali ini berkaitan dengan penggunaan 'bah' dalam kalangan masyarakat yang bukan berasal dari Sabah. Setiap universiti di Malaysia pastinya terdiri daripada pelajar yang beasal dari pelbagai negeri. Di UPSI, ramai rakan-rakan yang cuba meniru penggunaan perkataan 'bah' tanpa menyedari konteks mereka tidak sesuai. Perkataan ini digunakan dalam beberapa konteks seperti berikut:
1) Kata penyudah untuk menguatkan ekspresi kata.
Contoh ayat:
Iya bah. - Iyalah.
2) Kata tambah pemula untuk memulakan percakapan. Selalunya digunakan pada permulaan kata.
Contoh ayat:
Bah, kamu pigi lah dulu - Kamu pergilah dulu.
3) Memberi maksud bersetuju, atau penghabis kata. Pengganti dalam bahasa Melayu ialah "Baiklah", atau "Begitulah".
Contoh ayat BM Sabah:
"Boy, nanti ko pigi beli baras di sana kadai." Boy menjawab, "Bah."
- "Boy, nanti pergi beli beras di kedai." Boy menjawab, "Baiklah"
4) Untuk menegur atau menyapa orang. Lazimnya orang sabah akan menyebut "Bah" bila berselisih dengan orang yang dikenali untuk tujuan menyapa orang tersebut.
Contoh-contoh ayat:
1."Ko orang KL bah kan?"
2."Sejuk bah ni air"
3."Awal lagi bah ni"
Konteks penggunaan 'Bah' yang salah
Masyarakat Sabah sememangnya sinonim dengan perkataan "BAH" yang begitu unik. Mari kita menghayati dan renungi konteks penggunaan "BAH" yang salah dalam ayat-ayat ini:
1. "Apa kabar bah?"-kononnya ingin bertanyakan khabar. (Ini salah)
2. "Suda makan ka bah?" (Aneh.)
3. "Bila balik bah?" (Tak betul juga)
Kesimpulannya, sila gunakan perkataan 'bah' dalam konteks yang betul. Penggunaan 'bah' yang tidak sesuai akan menyebabkan ayat kedengaran pelik.
Sekian.
Entri saya pada kali ini berkaitan dengan penggunaan 'bah' dalam kalangan masyarakat yang bukan berasal dari Sabah. Setiap universiti di Malaysia pastinya terdiri daripada pelajar yang beasal dari pelbagai negeri. Di UPSI, ramai rakan-rakan yang cuba meniru penggunaan perkataan 'bah' tanpa menyedari konteks mereka tidak sesuai. Perkataan ini digunakan dalam beberapa konteks seperti berikut:
1) Kata penyudah untuk menguatkan ekspresi kata.
Contoh ayat:
Iya bah. - Iyalah.
2) Kata tambah pemula untuk memulakan percakapan. Selalunya digunakan pada permulaan kata.
Contoh ayat:
Bah, kamu pigi lah dulu - Kamu pergilah dulu.
3) Memberi maksud bersetuju, atau penghabis kata. Pengganti dalam bahasa Melayu ialah "Baiklah", atau "Begitulah".
Contoh ayat BM Sabah:
"Boy, nanti ko pigi beli baras di sana kadai." Boy menjawab, "Bah."
- "Boy, nanti pergi beli beras di kedai." Boy menjawab, "Baiklah"
4) Untuk menegur atau menyapa orang. Lazimnya orang sabah akan menyebut "Bah" bila berselisih dengan orang yang dikenali untuk tujuan menyapa orang tersebut.
Contoh-contoh ayat:
1."Ko orang KL bah kan?"
2."Sejuk bah ni air"
3."Awal lagi bah ni"
Konteks penggunaan 'Bah' yang salah
Masyarakat Sabah sememangnya sinonim dengan perkataan "BAH" yang begitu unik. Mari kita menghayati dan renungi konteks penggunaan "BAH" yang salah dalam ayat-ayat ini:
1. "Apa kabar bah?"-kononnya ingin bertanyakan khabar. (Ini salah)
2. "Suda makan ka bah?" (Aneh.)
3. "Bila balik bah?" (Tak betul juga)
Kesimpulannya, sila gunakan perkataan 'bah' dalam konteks yang betul. Penggunaan 'bah' yang tidak sesuai akan menyebabkan ayat kedengaran pelik.
Sekian.
m-5(5): Bahasa ibundaku..
Salam sejahtera.
Entri pada kali ini berkaitan dengan bahasa ibunda saya iaitu Bahasa Dusun. Bahasa ini
merupakan bahasa ibunda bagi etnik Dusun iaitu salah satu etnik di Sabah. Pada
masa kini, bahasa ini semakin jarang dituturkan oleh kaum muda etnik Dusun. Ini
kerana mereka tidak mengetahui malah tidak didedahkan kepada bahasa ini. Hanya
kaum muda d bahagian luar bandar dan pedalaman yang masih dapat menuturkan
bahasa ini dengan baik. oleh itu, di sini saya ingin ketengahkan beberapa
perkataan bahasa Dusun yang sering digunakan dalam perbualan seharian.
Toi Gia? : Betul kah itu?
Kada koti : Jangan
Ma’an nopo : lakukan sahaja
Ok nopo : saya ok
Soorou : Ini lebih baik dari tiada
Siou dia : minta maaf
Intagal : tak perlu
Kopio boh? : betulkah?
Ula’noh : cukup
Tingkod : berhenti
Bah, ikah. : giliran awak pula
Isai? : siapa?
Isai koh? : siapa awak?
Yoho/ yoku : saya
Dati/ daton : kita punya
Sala’ :
salah
Koikum-ikum : memalukan
Perkataan-perkataan
di atas merupakan antara perkataan yang sering digunakan dalam perbualan
seharian. Sebagai anak jati Dusun, saya bersyukur kerana saya dapat bertutur
dalam bahasa ibunda saya sendiri. Jika dibandingkan dengan remaja masa kini,
bahasa Dusun yang digunakan sudah menjadi bahasa rojak kerana bercampur dengan
bahasa lain seperti Bahasa Melayu dan Bahasa Inggeris. Pada pandangan saya,
walaupun bahasa ibunda kita bukanlah bahasa yang bersifat global namun kita
tidak harus mengetepikannya. Ini kerana bahasa ibunda ini menjadi bahasa yang menentukan jati diri kita
sebagai satu etnik yang wujud disamping banyak etnik yang lain. Warisan nenek
moyang harus dipelihara dan diteruskan.
Sekian.
Friday, 19 April 2013
m-5(4): Budi bahasa budaya kita..
Salam sejahtera.
Malam tadi, saya
dan kawan-kawan makan di gerai yang terletak di pekan Tanjung Malim. Terlalu ramai orang yang menjamu selera
sehingga kelam kabut para pekerja di gerai tersebut. Semua meja dan kerusi
penuh dan keadaan menjadi begitu sesak sehingga menimbulkan ketidakselesaan
para pelanggan yang sedang menjamu selera. Agak lama kami menunggu hidangan
sampai. Setelah menunggu lebih kurang sejam setengah,
barulah makanan yang dipesan sampai.
Ketika sedang menjamu selera, kami
dikejutkan dengan suara seorang perempuan berpakaian baju rasmi KHAR sedang memarahi
pekerja gerai tersebut.
“ Awak pekak ke apa tadi hah! Saya tak
order makanan ini semua tadi! Saya order mee hailam! Awak bawa mihun dan tomyam
ni kenapa? Teruk betul service kat sini! Baik blah je!” Dengan suara yang
lantang perempuan itu melontarkan perkataan yang sungguh tidak enak itu di
hadapan ramai orang.
Pekerja itu kelihatan terpinga-pinga
dan kelihatan sangat malu kerana dimarahi sebegitu di hadapan ramai orang. “
Maafkan saya cik, saya tersalah ambik order tadi. Cik tunggu sebentar ye, saya
ambikkan order cik di dalam” kata pekerja itu dengan penuh sopan santun.
“Tak payah! Saya nak balik sekarang!
Service sangat teruk! Saya takkan makan di sini lagi!” kata perempuan itu
dengan lagak biadabnya.
Saya berasa sangat geram dengan perangai
pelajar perempuan itu. Langsung tiada budi bahasa dalam kata-katanya. Beginikah
contoh bakal guru yang akan mendidik anak bangsa? Saya berasa sungguh terkilan
dengan sikap pelajar tersebut. Kami semua menggelengkan kepala
melihat kelakuannya kerana tidak menyangka ada juga sikap sebegitu
rupa.
Bahasa kasar seperti yang dilontarkan
oleh pelajar tersebut sungguh tidak wajar digunakan apatah lagi digunakan di
hadapan khalayak ramai. Kita seharusnya berhati-hati dengan apa yang kita
tuturkan. Kita perlu sentiasa menjaga percakapan kita agar tidak menyakiti
perasaan orang lain dan menimbulkan ketegangan. Lemah lembut dan bersopan dalam
bertutur kata tidak akan merendahkan harga diri remaja, sebaliknya menambahkan
rasa hormat orang lain terhadap kita dan mengeratkan ukhuwah antara sesama
insan.
Yang kurik itu
kundi,
Yang Merah itu
saga,
Yang cantik itu
budi,
Yang indah itu
bahasa.
Sekian.
m-5(3): kecek Kelate..
Salam sejahtera.
Entri pada kali ini adalah mengenai loghat Kelantan. Ada diantara perkataan dalam loghat Kelantan yang tak manis didengar pengertiannya dalam loghat di tempat yang lain. Antaranya ialah..
CEBOCK : kita maksudkan 'cedok', selalunya untuk cecair, mencedok
air. Banyak tempat sebelah pantai barat membawa maksud "basuh b***k"
(istinja).
PPATAK : kita maksudkan 'paling bawah'. Mencarut bagi mereka.
JEBO : kita maksudkan 'botol' (kurang popular sebenarnya, tapi org
tua-tua masih guna perkataan ni) Kalau silap dengar, lain
maksudnya.
NYOR KOTER : kita maksudkan "kelapa tua yang kering tak berair"
(ingat slogan CAWAT KOTE?) di kebanyakan tempat, ianya mencarut
juga!!
TTINO : kita maksudkan 'perempuan' tapi bila sebut BETINA, ramai yang
marah.(begitu juga JATE...)
AIR TUAK : kita minum di bulan puasa, buat berbuka!!! Bagi orang
luar, TUAK adalah Haram (sama taraf dengan TODI & ARAK...)Yang fresh
& manis tu dipanggil NIRA.
NNATE : kadangkala "simbol" kemesraan antara kawan. ..cuba gunakan perkataan BINATANG, boleh bergaduh nanti.
SUKU SAKAT : bagi kita,bermaksud "tidak kena mengena", bagi orang KL,
ia bermaksud "kaum kerabat". Seperti juga perkataan
bujang (buje) yang membawa erti janda di kelantan.
SIA = sembuh
Entri pada kali ini adalah mengenai loghat Kelantan. Ada diantara perkataan dalam loghat Kelantan yang tak manis didengar pengertiannya dalam loghat di tempat yang lain. Antaranya ialah..
CEBOCK : kita maksudkan 'cedok', selalunya untuk cecair, mencedok
air. Banyak tempat sebelah pantai barat membawa maksud "basuh b***k"
(istinja).
PPATAK : kita maksudkan 'paling bawah'. Mencarut bagi mereka.
JEBO : kita maksudkan 'botol' (kurang popular sebenarnya, tapi org
tua-tua masih guna perkataan ni) Kalau silap dengar, lain
maksudnya.
NYOR KOTER : kita maksudkan "kelapa tua yang kering tak berair"
(ingat slogan CAWAT KOTE?) di kebanyakan tempat, ianya mencarut
juga!!
TTINO : kita maksudkan 'perempuan' tapi bila sebut BETINA, ramai yang
marah.(begitu juga JATE...)
AIR TUAK : kita minum di bulan puasa, buat berbuka!!! Bagi orang
luar, TUAK adalah Haram (sama taraf dengan TODI & ARAK...)Yang fresh
& manis tu dipanggil NIRA.
NNATE : kadangkala "simbol" kemesraan antara kawan. ..cuba gunakan perkataan BINATANG, boleh bergaduh nanti.
SUKU SAKAT : bagi kita,bermaksud "tidak kena mengena", bagi orang KL,
ia bermaksud "kaum kerabat". Seperti juga perkataan
bujang (buje) yang membawa erti janda di kelantan.
SIA = sembuh
Perbezaan loghat kadangkala mampu membawa salah faham di antara penutur loghat yang berbeza. Oleh itu,pentingnya bagi kita untuk mempelajari bahasa Melayu standard yang menjadi wadah penyampaian semua.
Sekian.
m-5(2): Mari belajar bahasa Sabah!
Salam sejahtera.
Malaysia tidak hanya terkenal melalui kepelbagaian kaum dan etniknya malah melalui loghat yang berbeza di setiap negeri. Salah satu loghat yang saya ingin ketengahkan pada entri pada kali ini ialah loghat Sabah. Berikut merupakan antara perkataan-perkataan bahasa Melayu dalam loghat Sabah.
Bubut = kejar
Limpas = lalu
Batapuk = menyorok
Tarabang = Terbang
Tabalik = Terbalik
Limpang = Baring
Karas = Keras
Taru = Simpan/Bubuh
Gumuk = Gemuk
Kusung = Kosong
Talapas = Terlepas
Kaluar = Keluar
Tampat = Tempat
Sisir = Sikat
Sukup = Cukup
Tompiling = Tampar
Sebab wujudnya loghat Melayu Sabah ini adalah kerana pengaruh bahasa ibunda iaitu bahasa Dusun. Walaupun perkataan-perkataan ini adalah salah dari segi penggunaan dalam sebutan baku, namun penggunaan bahasa ini dapat melambangkan jati diri anak watan Sabah. Penggunaannya masih tertumpu kepada bahasa pasar.
Contoh penggunaan ayat bagi perkataan 'limpang':
Bahasa Melayu Sabah = " Saya limpang-limpang di atas katil. "
Bahasa Melayu Standard = " Saya baring-baring di atas katil. "
Kesimpulannya, walaupun kita perlu mendalami bahasa Melayu standard sebagai wadah pengucapan yang formal dan digunapakai dalam bidang kerja, masih wajar bagi kita mengekalkan tradisi nenek moyang yang menentukan jati diri.
Sekian.
m-5(1): sistem panggilan adik-beradik di Perak
Salam sejahera.
Entri pada kali ini berkaitan dengan sistem panggilan adik-beradik di negeri Perak. Sistem panggilan dalam keluarga Melayu sememangnya sudah lama wujud. Sistem ini bertujuan untuk membezakan yang tua sehingga yang muda. Walaubagaimanapun, sistem panggilan ini tidak tegar atau mesti. Maklumat ini diperolehi menerusi seorang rakan saya yang berasal dari Teluk Intan, Perak iaitu Naemah. Pada awal semester yang lalu, saya telah berkunjung ke rumahnya. Adik-beradiknya adalah seramai 10 orang dan terlintas di fikiran bagaimana mereka memberikan gelaran kerana mereka agak ramai. Berikut merupakan sistem panggilan yang digunakan oleh keluarga mereka.
Anak pertama - yop
Anak kedua - nyah
Anak ketiga - alang
Anak keempat - uda
Anak kelima - andak
Anak keenam - anjang
Anak ketujuh - ucu
Anak kelapan - achik
Anak kesembilan - usu
Anak kesepuluh - wan
Sistem panggilan ini secara tidak langsung memupuk rasa hormat yang lebih muda kepada yang lebih tua. Anggota keluarga yang lebih tua akan berasa lebih bertanggungjawab kepada yang lebih muda. Ini sekaligus dapat membuang perasaan kurang ajar dan tidak hormat dalam kalangan adik-beradik.
Sekian.
Entri pada kali ini berkaitan dengan sistem panggilan adik-beradik di negeri Perak. Sistem panggilan dalam keluarga Melayu sememangnya sudah lama wujud. Sistem ini bertujuan untuk membezakan yang tua sehingga yang muda. Walaubagaimanapun, sistem panggilan ini tidak tegar atau mesti. Maklumat ini diperolehi menerusi seorang rakan saya yang berasal dari Teluk Intan, Perak iaitu Naemah. Pada awal semester yang lalu, saya telah berkunjung ke rumahnya. Adik-beradiknya adalah seramai 10 orang dan terlintas di fikiran bagaimana mereka memberikan gelaran kerana mereka agak ramai. Berikut merupakan sistem panggilan yang digunakan oleh keluarga mereka.
Anak pertama - yop
Anak kedua - nyah
Anak ketiga - alang
Anak keempat - uda
Anak kelima - andak
Anak keenam - anjang
Anak ketujuh - ucu
Anak kelapan - achik
Anak kesembilan - usu
Anak kesepuluh - wan
Sistem panggilan ini secara tidak langsung memupuk rasa hormat yang lebih muda kepada yang lebih tua. Anggota keluarga yang lebih tua akan berasa lebih bertanggungjawab kepada yang lebih muda. Ini sekaligus dapat membuang perasaan kurang ajar dan tidak hormat dalam kalangan adik-beradik.
Sekian.
Friday, 15 March 2013
m-4(5): Buat negeri baru ke?
Salam sejahtera.
Pada kali ini saya ingin menceritakan tentang isu pengaruh pelbagai dialek.
Saya berasal dari Sabah. Ketika memasuki Universiti Pendidikan Sultan Idris, saya terkejut dengan dialek yang sangat pelbagai. Namun saya sendiri menggunakan dialek Sabah ketika bertutur dengan rakan-rakan. Kami mendapati agak sukar untuk memahami perbualan masing-masing kerana dialek yang agak pekat. Tambahan pula, rakan-rakan saya menyatakan bahawa saya bercakap dengan cara yang laju. Oleh itu, saya mula mempelajari serba sedikit dialek mereka. Oleh kerana rakan-rakan saya terdiri dari pelbagai negeri, maka saya mempelajari beberapa dialek. Masalahnya, saya telah mencampur adukkan dialek tersebut.
Antara ayat-ayat yang selalu saya gunakan:
- Hang nak gi mano ni?
- Kome dah make ke?
- Cheq nak bagitau kat hang.
- Gapo dio?
- Cheq dok tau ah.
Suatu hari, rakan saya menegur saya.
Rakan aku: Rozai guna dialek apa ni?. Aku dengar ada dialek Kelantan, utara, Perak. Rozai buat negeri baru ke?
Aku hanya mampu ketawa.
Inilah padahnya jika cuba mencampur adukkan dialek. Gunalah bahasa standard.
Sekian.
Pada kali ini saya ingin menceritakan tentang isu pengaruh pelbagai dialek.
Saya berasal dari Sabah. Ketika memasuki Universiti Pendidikan Sultan Idris, saya terkejut dengan dialek yang sangat pelbagai. Namun saya sendiri menggunakan dialek Sabah ketika bertutur dengan rakan-rakan. Kami mendapati agak sukar untuk memahami perbualan masing-masing kerana dialek yang agak pekat. Tambahan pula, rakan-rakan saya menyatakan bahawa saya bercakap dengan cara yang laju. Oleh itu, saya mula mempelajari serba sedikit dialek mereka. Oleh kerana rakan-rakan saya terdiri dari pelbagai negeri, maka saya mempelajari beberapa dialek. Masalahnya, saya telah mencampur adukkan dialek tersebut.
Antara ayat-ayat yang selalu saya gunakan:
- Hang nak gi mano ni?
- Kome dah make ke?
- Cheq nak bagitau kat hang.
- Gapo dio?
- Cheq dok tau ah.
Suatu hari, rakan saya menegur saya.
Rakan aku: Rozai guna dialek apa ni?. Aku dengar ada dialek Kelantan, utara, Perak. Rozai buat negeri baru ke?
Aku hanya mampu ketawa.
Inilah padahnya jika cuba mencampur adukkan dialek. Gunalah bahasa standard.
Sekian.
m-4(4): Periksa lagi?
Salam sejahtera.
Ketika datang ke Perpustakaan Tuanku Bainun sebentar tadi, seperti biasa saya akan melalui peeriksaan di pintu. Oleh kerana pada minggu lepas saya telah ditahan, maka pada minggu ini saya telah menukar beg saya. Pada kali ini, saya yakin beg saya tidak akan dipertikaikan lagi. Sementararakan saya menyimpan beg di tempat penyimpanan barang, saya masuk dahulu dan diperiksa oleh seorang kakak. Seperti jangkaan, saya memang tidak ditahan. Selepas diperiksa, saya menanti rakan saya berhampiran kaunter pemeriksaan sambil melihat pelajar-pelajar yang lain diperiksa. Beberapa minit kemudian, rakan saya masuk. Kami berjalan menuju ke pintu.
Pemeriksa: Eh! Adik baru nak masuk ke? Kenapa tak periksa beg dulu?
Aku: Tadi kan dah periksa kak.
Pemeriksa: Bila?
Aku: Baru tadi. Sebelum akak periksa lelaki berbaju merah tu.
Pemeriksa: Jadi kenapa tak masuk terus? atau awak keluar balik?
Aku: Saya tunggu kawan kak. Tadi saya berdiri dekat rak tu.
Pemeriksa: Oh. Minta maaf. Tak nampak tadi.
Saya dan rakan saya terus masuk ke dalam perpustakaan.
Kawan aku: Setiap kali awak lalu depan tu mesti kena tahan. (sambil gelak )
Aku: Nasib badan. Haha.
Sekian
Ketika datang ke Perpustakaan Tuanku Bainun sebentar tadi, seperti biasa saya akan melalui peeriksaan di pintu. Oleh kerana pada minggu lepas saya telah ditahan, maka pada minggu ini saya telah menukar beg saya. Pada kali ini, saya yakin beg saya tidak akan dipertikaikan lagi. Sementararakan saya menyimpan beg di tempat penyimpanan barang, saya masuk dahulu dan diperiksa oleh seorang kakak. Seperti jangkaan, saya memang tidak ditahan. Selepas diperiksa, saya menanti rakan saya berhampiran kaunter pemeriksaan sambil melihat pelajar-pelajar yang lain diperiksa. Beberapa minit kemudian, rakan saya masuk. Kami berjalan menuju ke pintu.
Pemeriksa: Eh! Adik baru nak masuk ke? Kenapa tak periksa beg dulu?
Aku: Tadi kan dah periksa kak.
Pemeriksa: Bila?
Aku: Baru tadi. Sebelum akak periksa lelaki berbaju merah tu.
Pemeriksa: Jadi kenapa tak masuk terus? atau awak keluar balik?
Aku: Saya tunggu kawan kak. Tadi saya berdiri dekat rak tu.
Pemeriksa: Oh. Minta maaf. Tak nampak tadi.
Saya dan rakan saya terus masuk ke dalam perpustakaan.
Kawan aku: Setiap kali awak lalu depan tu mesti kena tahan. (sambil gelak )
Aku: Nasib badan. Haha.
Sekian
m-4(3): Kedah vs Kelantan
Salam sejahtera.
Perbezaan loghat kadang kala membuatkan kita tersalah faham. Apatah lagi jika kita berada bersama rakan-rakan dari pelbagai negeri.
Apa akan terjadi apabila masing-masing hendak bercakap menggunakan loghat negeri sendiri?
Orang Kedah sedang berbual-bual dengan orang Kelantan,
tiba-tiba seekor ular datang.
Kelantan: ulor! ulor!
Kedah: Ya, Allah! katok (pukul)! katok!
Kelantan: dok, buke katok (katak), ulor!
Kedah: tau la... katok la, lekaih (cepat)!
Kelantan: looo... buke katok! ulor lah! ulor!
Kedah: aku tau la ulaq, ambik la kayu katok! aku katok pala hang satgi!!!
Ini lah yang akan terjadi apabila masing-masing bercakap dengan loghat negeri. Maka, adalah sangat penting bagi kita untuk menguasai bahasa Melayu standard bagi memudahkan kita berkomunikasi dengan orang dari pelbagai negeri.
Sekian.
Perbezaan loghat kadang kala membuatkan kita tersalah faham. Apatah lagi jika kita berada bersama rakan-rakan dari pelbagai negeri.
Apa akan terjadi apabila masing-masing hendak bercakap menggunakan loghat negeri sendiri?
Orang Kedah sedang berbual-bual dengan orang Kelantan,
tiba-tiba seekor ular datang.
Kelantan: ulor! ulor!
Kedah: Ya, Allah! katok (pukul)! katok!
Kelantan: dok, buke katok (katak), ulor!
Kedah: tau la... katok la, lekaih (cepat)!
Kelantan: looo... buke katok! ulor lah! ulor!
Kedah: aku tau la ulaq, ambik la kayu katok! aku katok pala hang satgi!!!
Ini lah yang akan terjadi apabila masing-masing bercakap dengan loghat negeri. Maka, adalah sangat penting bagi kita untuk menguasai bahasa Melayu standard bagi memudahkan kita berkomunikasi dengan orang dari pelbagai negeri.
Sekian.
m-4(2): "bergaya jak semua yang lain"
Salam sejahtera.
Entri pada kali ini berkenaan dengan isu lewat.
Pada hari Rabu yang lalu, kelas Prosa Melayu telah menyertai Seminar 6 Sasterawan Negara di Universiti Putra Malaysia (UPM). Pensyarah telah berpesan bahawa bas akan bergerak pada jam 7 pagi. Oleh itu, semua pelajar diminta untuk berada di tempat menunggu yang telah ditentukan sebelum jam 7 pagi.
Ketika kami sampai di tempat menunggu pada jam 6.50 pagi, pensyarah telahpun berada di sana. Kami dapati masih tidak ramai yang berada di sana.
Jam 7.20 pagi, bas masih tidak bergerak kerana terpaksa menanti rakan-rakan sekelas yang belum sampai.
Saya memberikan pesanan ringkas kepada seorang rakan saya yang menanti di Kolej Ungku Omar (KUO).
" June, kamu sudah naik bas?"
" Sudah, tapi tak gerak lagi. Ramai yang belum sampai."
" Oh, di sini pun sama juga."
" Bosan dah menunggu. Saya dah sejam lebih tunggu ni. Bergaya jak semua yang lain!"
"Haha. Kamu tunggu sejak jam berapa?"
" Sejak jam 6.10 pagi."
" Awalnya."
" Janji ditepati kan."
Jam 7.40 pagi, bas bergerak dan masing-masing menarik nafas lega sambil berharap tidak akan terperangkap dalam kesesakan lalu lintas.
Kesimpunlannya, hormati diri sendiri dan hargailah masa. Jangan biarkan orang lain menanti terlalu lama.
Sekian.
Entri pada kali ini berkenaan dengan isu lewat.
Pada hari Rabu yang lalu, kelas Prosa Melayu telah menyertai Seminar 6 Sasterawan Negara di Universiti Putra Malaysia (UPM). Pensyarah telah berpesan bahawa bas akan bergerak pada jam 7 pagi. Oleh itu, semua pelajar diminta untuk berada di tempat menunggu yang telah ditentukan sebelum jam 7 pagi.
Ketika kami sampai di tempat menunggu pada jam 6.50 pagi, pensyarah telahpun berada di sana. Kami dapati masih tidak ramai yang berada di sana.
Jam 7.20 pagi, bas masih tidak bergerak kerana terpaksa menanti rakan-rakan sekelas yang belum sampai.
Saya memberikan pesanan ringkas kepada seorang rakan saya yang menanti di Kolej Ungku Omar (KUO).
" June, kamu sudah naik bas?"
" Sudah, tapi tak gerak lagi. Ramai yang belum sampai."
" Oh, di sini pun sama juga."
" Bosan dah menunggu. Saya dah sejam lebih tunggu ni. Bergaya jak semua yang lain!"
"Haha. Kamu tunggu sejak jam berapa?"
" Sejak jam 6.10 pagi."
" Awalnya."
" Janji ditepati kan."
Jam 7.40 pagi, bas bergerak dan masing-masing menarik nafas lega sambil berharap tidak akan terperangkap dalam kesesakan lalu lintas.
Kesimpunlannya, hormati diri sendiri dan hargailah masa. Jangan biarkan orang lain menanti terlalu lama.
Sekian.
m4-1: "Tahu makan cabai tak??"
Salam sejahtera.
Entri saya pada kali ini berkaitan dengan cabai. Apa itu cabai?.
Pada malam Isnin yang lalu, kawan serumah saya ( kak Bihan dan kak Attyn ) telah mengajak saya untuk makan malam bersama. Selesai makan malam, saya dijamu pula dengan buah nenas yang dihidang bersama kuah sos asli Kedah. Ketika sedang makan, terkeluar pula perkataan cabai.
Kak Attyn: Pedas lah kuah ni Bihan.
Kak Bihan: Tapi sedap kan?. Eh! Rozai makan cabai tak??
Aku: (dengan wajah bingung) Cabai tu apa kak?
Kak Attyn tergelak besar.
Kak Bihan: Eh, akak lupa Rozai dari Sabah. Hahaha. Cabai tu cili. Rozai panggil cili kan?.
Aku: Oh. Ya, kami panggil cili.
Setiap negeri menggunakan istilah masing-masing. Maka, kita sebagai satu negara yang kaya dengan istilah-istilah ini perlu tahu serba sedikit tentangnya.
Sekian.
Entri saya pada kali ini berkaitan dengan cabai. Apa itu cabai?.
Pada malam Isnin yang lalu, kawan serumah saya ( kak Bihan dan kak Attyn ) telah mengajak saya untuk makan malam bersama. Selesai makan malam, saya dijamu pula dengan buah nenas yang dihidang bersama kuah sos asli Kedah. Ketika sedang makan, terkeluar pula perkataan cabai.
Kak Attyn: Pedas lah kuah ni Bihan.
Kak Bihan: Tapi sedap kan?. Eh! Rozai makan cabai tak??
Aku: (dengan wajah bingung) Cabai tu apa kak?
Kak Attyn tergelak besar.
Kak Bihan: Eh, akak lupa Rozai dari Sabah. Hahaha. Cabai tu cili. Rozai panggil cili kan?.
Aku: Oh. Ya, kami panggil cili.
Setiap negeri menggunakan istilah masing-masing. Maka, kita sebagai satu negara yang kaya dengan istilah-istilah ini perlu tahu serba sedikit tentangnya.
Sekian.
Friday, 8 March 2013
m-3(5): beg laptop je dik.
Salam sejahtera.
Entri pada kali ini berkaitan dengan Perpustakaan Tuanku Bainun (PTB), UPSI.
Saya telah pergi ke PTB untuk membuat tugasan. Seperti biasa, saya membawa beg sandang yang dipenuhi dengan komputer riba, buku-buku, dompet dan alat tulis. Ketika di kaunter pemeriksaan, beg saya diperiksa oleh seorang wanita.
Pemeriksa: dik, beg laptop je yang dibenarkan masuk. Beg adik ni bukan beg laptop.
Aku: Tapi kak, ini lah beg laptop saya. Tengok ni laptop saya (dalam beg).
Pemeriksa: sebenarnya ini bukan beg laptop adik. Tapi takpe lah, yang penting takde makanan dalam ni (sambil memeriksa beg saya).
Aku: Maaf ye kak. Terima kasih.
Saya kurang pasti bagaimana beg komputer riba yang mereka maksudkan. Apakah beg khas untuk komputer riba sahaja atau apa-apa beg yang boleh dimasukkan komputer riba seperti beg saya.
Sekian.
Entri pada kali ini berkaitan dengan Perpustakaan Tuanku Bainun (PTB), UPSI.
Saya telah pergi ke PTB untuk membuat tugasan. Seperti biasa, saya membawa beg sandang yang dipenuhi dengan komputer riba, buku-buku, dompet dan alat tulis. Ketika di kaunter pemeriksaan, beg saya diperiksa oleh seorang wanita.
Pemeriksa: dik, beg laptop je yang dibenarkan masuk. Beg adik ni bukan beg laptop.
Aku: Tapi kak, ini lah beg laptop saya. Tengok ni laptop saya (dalam beg).
Pemeriksa: sebenarnya ini bukan beg laptop adik. Tapi takpe lah, yang penting takde makanan dalam ni (sambil memeriksa beg saya).
Aku: Maaf ye kak. Terima kasih.
Saya kurang pasti bagaimana beg komputer riba yang mereka maksudkan. Apakah beg khas untuk komputer riba sahaja atau apa-apa beg yang boleh dimasukkan komputer riba seperti beg saya.
Sekian.
m-3(4): Sekejap cakap English, sekejap cakap Melayu
Salam sejahtera.
Semalam, saya secara tidak sengaja terbuka satu gambar di google.
Gambar ini membuatkan saya terfikir, betapa kuatnya pengaruh bahasa asing sehingga mampu menyebabkan terbentuknya satu bahasa yang dipanggil bahasa rojak.
Ketika saya dan cikgu sekolah menengah saya berjalan-jalan di pasaraya semasa cuti semester yang lalu, saya mendapati golongan remaja yang sedang melepak di pasaraya itu semuanya menggunakan bahasa rojak sebagai bahasa pertuturan mereka. Ketika saya menyuarakan hal ini kepada cikgu saya, beliau mengatakan bahawa di sekolah juga tidak kurang pelajar yang menggunakan bahasa tersebut semasa proses pengajaran dan pembelajaran (P&P).
Saya berfikir mungkinkah suatu hari nanti bahasa rojak ini mampu merampas kedudukan Bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan?. Tidak mustahil perkara ini akan terjadi sekiranya tidak dibendung dengan segera. Golongan kanak-kanak seawal usia tiga tahun juga sudah terpengaruh dengan penggunaan bahasa ini.
Saya terbaca pula satu petikan dari seorang blogger yang berbunyi seperti ini;
" Aku rasa Amazing Race lebih best dari Explorace ni. At least Amazing Race semua sama rata, clue dia lebih straight to the point. Cuma aku tak fahamlah kenapa TV3 suka semua pengacara dia cakap rojak. Sekejap cakap English, sekejap cakap Melayu. Kalau nak in English, buatlah in English all thru the way. Ni kesian host kena tukar-tukar. Host dia ok juga. Cuma bahasa aku tak suka. Macam si Ari pulak masa mengacara muzik-muzik menyampah aku! Aku rasa the other team is much better tapi terlalu banyak mistake. Yang menang last night tu lucky. So takde istimewa sangat explorace. Lain dengan amazing race di mana you can learn from your mistake. Sebab kebanyakkan yang menang amazing race memang pernah buat mistake and terkadang sikit lagi kena eliminate."
Pada pandangan saya, cara penulis ini menegur tentang penggunaan bahasa rojak kurang tepat kerana dia sendiri menggunakannya.
Cintailah Bahasa Kebangsaan Kita.
1 Bahasa 1 Bangsa 1 Negara.
Sekian.
Semalam, saya secara tidak sengaja terbuka satu gambar di google.
Gambar ini membuatkan saya terfikir, betapa kuatnya pengaruh bahasa asing sehingga mampu menyebabkan terbentuknya satu bahasa yang dipanggil bahasa rojak.
Ketika saya dan cikgu sekolah menengah saya berjalan-jalan di pasaraya semasa cuti semester yang lalu, saya mendapati golongan remaja yang sedang melepak di pasaraya itu semuanya menggunakan bahasa rojak sebagai bahasa pertuturan mereka. Ketika saya menyuarakan hal ini kepada cikgu saya, beliau mengatakan bahawa di sekolah juga tidak kurang pelajar yang menggunakan bahasa tersebut semasa proses pengajaran dan pembelajaran (P&P).
Saya berfikir mungkinkah suatu hari nanti bahasa rojak ini mampu merampas kedudukan Bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan?. Tidak mustahil perkara ini akan terjadi sekiranya tidak dibendung dengan segera. Golongan kanak-kanak seawal usia tiga tahun juga sudah terpengaruh dengan penggunaan bahasa ini.
Saya terbaca pula satu petikan dari seorang blogger yang berbunyi seperti ini;
" Aku rasa Amazing Race lebih best dari Explorace ni. At least Amazing Race semua sama rata, clue dia lebih straight to the point. Cuma aku tak fahamlah kenapa TV3 suka semua pengacara dia cakap rojak. Sekejap cakap English, sekejap cakap Melayu. Kalau nak in English, buatlah in English all thru the way. Ni kesian host kena tukar-tukar. Host dia ok juga. Cuma bahasa aku tak suka. Macam si Ari pulak masa mengacara muzik-muzik menyampah aku! Aku rasa the other team is much better tapi terlalu banyak mistake. Yang menang last night tu lucky. So takde istimewa sangat explorace. Lain dengan amazing race di mana you can learn from your mistake. Sebab kebanyakkan yang menang amazing race memang pernah buat mistake and terkadang sikit lagi kena eliminate."
Pada pandangan saya, cara penulis ini menegur tentang penggunaan bahasa rojak kurang tepat kerana dia sendiri menggunakannya.
Cintailah Bahasa Kebangsaan Kita.
1 Bahasa 1 Bangsa 1 Negara.
Sekian.
Thursday, 7 March 2013
m-3(3): Kelmarin dan Semalam
Salam sejahtera.
Pada kali ini saya ingin menceritakan kisah di dalam kelas subjek A pada hari Jumaat yang lepas. Kelas subjek A ini adalah pada hari Rabu dan Jumaat.
Pensyarah: Ini kumpulan apa?
Kelas: A.
Pensyarah: Kelas 2jam kumpulan ini kelmarin ke?
Kelas: Bukan doktor. Hari Rabu.
Pensyarah: Hah, kelmarin le tu.
Kelas: Kelmarin hari Khamis doktor.
Pensyarah: Itu semalam.
Kelas: Semalam tu malam tadi doktor.
Pensyarah: Perak maksudkan semalam tu sehari lepas. Kelmarin tu dua hari lepas.
Kelas: 0oohh..
Perak: Kelmarin= dua hari lepas
Semalam= sehari lepas
Kesimpulannya, ketika bercakap dengan orang Perak. Pastikan penggunaan istilah kelmarin dan semalam difahami dengan betul.
Sekian.
Pada kali ini saya ingin menceritakan kisah di dalam kelas subjek A pada hari Jumaat yang lepas. Kelas subjek A ini adalah pada hari Rabu dan Jumaat.
Pensyarah: Ini kumpulan apa?
Kelas: A.
Pensyarah: Kelas 2jam kumpulan ini kelmarin ke?
Kelas: Bukan doktor. Hari Rabu.
Pensyarah: Hah, kelmarin le tu.
Kelas: Kelmarin hari Khamis doktor.
Pensyarah: Itu semalam.
Kelas: Semalam tu malam tadi doktor.
Pensyarah: Perak maksudkan semalam tu sehari lepas. Kelmarin tu dua hari lepas.
Kelas: 0oohh..
Perak: Kelmarin= dua hari lepas
Semalam= sehari lepas
Kesimpulannya, ketika bercakap dengan orang Perak. Pastikan penggunaan istilah kelmarin dan semalam difahami dengan betul.
Sekian.
m-3(2): Siang ikan??
Salam sejahtera.
Entri ini masih berkaitan dengan perbezaan istilah antara negeri. Pada kali ini antara Sabah dan Perak.
Semester ini, saya dan rakan saya Ema telah berpindah tempat tinggal ke Taman U Baru. Kami sangat seronok kerana dapat memasak. Hari pertama masuk ke rumah, kami sudah bersedia untuk memasak bagi makan malam. Kami bercadang untuk memasak ikan masak asam pedas. Jam pada waktu itu menunjukkan tujuh petang.
Ema: Rozai, tolong siang ikan tu.
Aku: Siang ikan? nak buat apa?
Mana ada matahari sekarang ( sambil melihat ke luar ).
Ema: Nak buat apa matahari?
Aku: Tadi awak kata siang ikan. Macam mana nak siang ikan tiada matahari?
Ema: Oi! Maksud aku bersihkan ikan tu bukan nak jemur. Hahahaha ( sambil tergelak kuat )
Aku: ( Sambil turut tergelak ) Aku ingat siang tu jemur.
Kesimpulannya, kadangkala kita akan tersalah anggap sesuatu perkara itu disebabkan istilah yang berbeza. Oleh itu, adalah lebih baik kita bertanya dengan lebih terperinci dahulu sebelum melakukan atau menyuarakan sesuatu.
Sekian.
Entri ini masih berkaitan dengan perbezaan istilah antara negeri. Pada kali ini antara Sabah dan Perak.
Semester ini, saya dan rakan saya Ema telah berpindah tempat tinggal ke Taman U Baru. Kami sangat seronok kerana dapat memasak. Hari pertama masuk ke rumah, kami sudah bersedia untuk memasak bagi makan malam. Kami bercadang untuk memasak ikan masak asam pedas. Jam pada waktu itu menunjukkan tujuh petang.
Ema: Rozai, tolong siang ikan tu.
Aku: Siang ikan? nak buat apa?
Mana ada matahari sekarang ( sambil melihat ke luar ).
Ema: Nak buat apa matahari?
Aku: Tadi awak kata siang ikan. Macam mana nak siang ikan tiada matahari?
Ema: Oi! Maksud aku bersihkan ikan tu bukan nak jemur. Hahahaha ( sambil tergelak kuat )
Aku: ( Sambil turut tergelak ) Aku ingat siang tu jemur.
Kesimpulannya, kadangkala kita akan tersalah anggap sesuatu perkara itu disebabkan istilah yang berbeza. Oleh itu, adalah lebih baik kita bertanya dengan lebih terperinci dahulu sebelum melakukan atau menyuarakan sesuatu.
Sekian.
m-3 (1): rojak dan pasembor??
Salam sejahtera.
Kepelbagaian dalam negara kita sememangnya telah membawa satu variasi bahasa yang cukup unik. Ini bukan hanya dilihat melalu perbezaan bangsa itu sendiri malah perbezaan dialek dan istilah antara negeri.
Entri ini berkaitan dengan perbezaan istilah yang digunakan antara negeri Perak dan Penang.
Cerita ini berlaku pada semester yang lalu ketika saya dan rakan-rakan serumah (Ema dan Syafa) berbual tentang makanan.
Ema: Aku teringin sangat nak makan pasembor.
Aku: Pasembor tu apa? (tak pernah dengar pasembor sebelumnya)
Ema: Rojak.
Syafa: Eh! Rojak tu bukan pasembor la. Rojak tu rojak buah. Pasembor tu pasembor.
Ema: Pasembor tu rojak. Rojak buah tu rojak buah.
Aku: Korang cakap apa ni? (bingung seketika)
Ema: Aku maksudkan pasembor tu rojak.
Syafa: Kat Penang rojak tu rojak buah.
Maksudnya, pasembor di Perak dan pasembor di Penang adalah berbeza.
Rojak Penang
Pasembor perak
Kesimpulannya, perbezaan istilah tetap berlaku antara negeri walaupun dalam bangsa yang sama.
Sekian.
Kepelbagaian dalam negara kita sememangnya telah membawa satu variasi bahasa yang cukup unik. Ini bukan hanya dilihat melalu perbezaan bangsa itu sendiri malah perbezaan dialek dan istilah antara negeri.
Entri ini berkaitan dengan perbezaan istilah yang digunakan antara negeri Perak dan Penang.
Cerita ini berlaku pada semester yang lalu ketika saya dan rakan-rakan serumah (Ema dan Syafa) berbual tentang makanan.
Ema: Aku teringin sangat nak makan pasembor.
Aku: Pasembor tu apa? (tak pernah dengar pasembor sebelumnya)
Ema: Rojak.
Syafa: Eh! Rojak tu bukan pasembor la. Rojak tu rojak buah. Pasembor tu pasembor.
Ema: Pasembor tu rojak. Rojak buah tu rojak buah.
Aku: Korang cakap apa ni? (bingung seketika)
Ema: Aku maksudkan pasembor tu rojak.
Syafa: Kat Penang rojak tu rojak buah.
Maksudnya, pasembor di Perak dan pasembor di Penang adalah berbeza.
Rojak Penang
Pasembor perak
Kesimpulannya, perbezaan istilah tetap berlaku antara negeri walaupun dalam bangsa yang sama.
Sekian.
Sunday, 3 March 2013
Awal Kata Pembuka Bicara
Salam sejahtera. Saya Rozainey Sintinggon pelajar semester 4 jurusan bahasa Melayu di Universiti Pendidikan Sultan Idris. Ini adalah blog saya bagi memenuhi keperluan tugasan ilmiah individu subjek Sosiolinguistik. Blog ini berkaitan dengan bahasa dalam masyarakat.
Subscribe to:
Posts (Atom)